Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Pendidikan

Pesantren SALAFIAH SAFI’IYAH Krisis Air Bersih

×

Pesantren SALAFIAH SAFI’IYAH Krisis Air Bersih

Sebarkan artikel ini
Example 468x60


Pimpinan Pesantren Tagih Janji Amin Haras
 
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato  Belum juga dilantik, kembali janji Pemerintahan SYAH Jilid I menuai protes. Pasalnya Pesantren Salafiah Safi’iyah yang menjadi pusat pembentukan akhlak bagi para generasi muda dan juga sebagai Lembaga Pendidikan dan Keterampilan yang berdomisili di Desa Banuroja Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato ini mengeluhkan bantuan yang dijanjikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato terkesan setengah-setengah.
Pasalnya sejak tahun 1982 sampai dengan saat ini, para santriawan dan Santriwatiyang menuntut ilmu di Pesantren tersebut susah untuk mendapatkan air bersih seperti yang digunakan khalayak banyak pada umumnya, ini menandakan perhatian Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan sangatlah minim.
Pimpinan Pesantren Salafiah Safi’iyah, Kyai Abdul Ghofir Nawawi saat dikonfirmasi awak media ini membenarkan minimnya bantuan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato saat ini, bahkan janji Wakil Bupati Amin Haras yang mengatakan siap memberikan bantuan berupa air bersih yang akan disuplai melalui mobil BNBP hanya berapa kali masuk untuk memberikan air bersih.
“Dari pertama didirikan Pondok Pesantren ini pada tahun 1982, memang kami sangat kesulitan air bersih, sementara kebutuhan air yang kami perlukan dalam sehari itu bisa mencapai 25.000 Liter air, dulu pernah ada bantuan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato untuk membuat sumur bor namun pekerjaannya hanya setengah-setengah sehingga air yang dihasilkan hanya sedikit sekali.” Jelasnya seraya menambahkan “ Kami sudah terlalu sering membuat permohonan bantuan ke Pemerintah Daerah dan sampai saat ini bantuannya belum maksimal.” Tutupnya.
Sama halnya dijelaskan oleh Suci Khairunnisa Ramadhoni salah satu Santriwati wanita saat diwawancarai awak media ini, membenarkan krisisnya air bersih yang dia alami selama 6 tahun menimba ilmu Pondok Pesantren Salafiah Safi’iah, “ Selama ini air bersih yang pakai masih sangat kurang, jadi kami cukup-cukupin saja sih, dalah sehari kami hanya 2 (dua) kali mandi yakni pagi sebelum berangkat sekolah dan sore sebelum mengaji, air yang kami pakai itu 1 ember yang berukuran 6 liter jadi sekitar 12 liter air plus cuci pakaian dalam sehari.” Ungkapnya Sedih.
Ditambahkannya lagi, “ Kami sebagai santri sangat mengharapkan bantuan Pemerintah Daerah agar dapat memberikan bantuan air bersih, seperti kemarin waktu musim kemarau kami sangat susah mencari air dan bahkan kami mencari air sampai di sungai taluditi, jadi kami sangat berharap kepada Pemerintah dapat memberikan perhatian kepada kami disini.” Tutup Khairunnisa dengan mata yang berkaca-kaca. (Jho)

Example 300x300 Example 300x300
Example 120x600
rtp slot