Saat remaja ia mengikuti keluarganya hijrah ke Gorontalo. Ia melanjutkan sekolahnya di Manado dengan mengikuti ujian. Ia kemudian bekerja dengan tekun dan menikah di Gorontalo. Dari hasil pernikahannya dengan Hj Nurhayati Lasaleng, ia dikaruniai delapan anak (empat laki-laki dan empat perempuan). Dari hasil kerja tekunnya, ia akhirnya berhasil menapaki masa depan yang cerah.
Ia pernah menjadi anggota satuan pengamanan sebelum akhirnya terangkat menjadi Pegawai Negeri Departemen Perhubungan di Gorontalo (1978-1992). Sambil bekerja sebagai pegawai negeri, ia juga merintis dan membangun usaha bisnis dan akhirnya ia menjabat Direktur Operasi PT. Sarana Sakti di Jakarta (1992-1996).

Kemudian Komisaris Utama PT. Angkasa Jaya Bersama (1997-2004), Direktur Utama PT. Zanur Abadi Bersama (2000-2005), Direktur PT Kartika Airlines (2000-2005), Direktur Utama CV. Zanur Jaya Bersama (2000-2005), Direktur PT. Angkasa Dwijaya Kartika di Surabaya (2002). Ia juga kemudian menjabat Komisaris Utama PT. Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mega Zanur (2002-2005), Direktur Utama PT. Zanur Prima Jaya (2004-2005), Direktur UD. Mega Zanur Motor (2004-2005), Komisaris Utama PT. Mega Zanur Perkasa Hotel (2005), Komisaris Utama PT. Mega Zanur Mall (2005).
Di organisasi profesi, Zainuddin Hasan terpilih menjadi Ketua Umum ARDIN Provinsi Gorontalo Periode 2001-2005. Era reformasi membawa perubahan di segala lini kehidupan dan juga membuka berbagai peluang. Salah satu peluang tersebut adalah siapa saja dapat mencalonkan diri sebagai calon bupati. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Zainuddin Hasan dengan mencalonkan diri sebagai Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo, pada tahun 2005.
Tentu saja banyak suka duka, serta keberhasilan dan kegagalannya selama menjabat Bupati Pohuwato dan Kabupaten Bulukumba, namun itu tak menyurutkan niat dan bhaktinya serta tekad besar untuk membangun daerah yang dipimpinnya. Hal yang tidak dimiliki oleh para Pemimpin lainnya adalah tekad dan kemauannya untuk berubah dan membangun beralaskan Agama sebagai landasannya. Sosok Sederhana ini ketika menjalankan pemerintahan, mempunyai kutipan favorit, yakni : ‘’Membangun Desa, Menata Kota melalui Kemandirian Lokal yang bernafaskan Keagamaan.’’