Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Hukum & Kriminal

Masyarakat Paguat Terancam ISPA

×

Masyarakat Paguat Terancam ISPA

Sebarkan artikel ini

  
Foto : Polusi Perusahaan AMP Saat Melakukan Pengolahan Aspal
 
faktanews.com  (Hukum) –  Kabupaten Pohuwato  Masyarakat di Kecamatan Paguat Kelurahan Libuo kini menjadi korban polusi yang disebabkan oleh pengolahan asphalt hotmix yang sudah bercampur debu dan ditambah lagi dengan debu jalanan dari setiap aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan Asphalt Mixing Plant milik PT.Cahaya Nusa.
Sepanjang 100 meter jalanan yang dulu bagus kini sudah menjadi jalanan berdebu, ditambah lagi corong asap yang dianggap sudah tidak layak untuk dipakai, sehingga masyarakat se-Kecamatan Paguat terancam menderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akhir) atau lebih dikenal dengan sebutan Tuberkulosis (TBC/TB).
Saat diwawancarai warga sekitar, Yahya Teuno mengatakan “ Kami sudah sangat merasa terganggu dengan apa yang telah dilakukan oleh perusahaan, jalan yang dulunya bagus sekarang rusak parah sehingga disaat mobil besar yang bermuatkan aspal lewat banyak sekali debu, begitu juga asap dari pabrik yang sangat mengganggu pernafasan, apalagi baunya busuk.” Jelas Yahya
Samahalnya dengan Rosmiyati Bantahari ketika dimintai keterangan terkait polusi yang disebabkan oleh perusahaan, “ Dulu jalan ini biasa disirami air oleh perusahaan, tapi sudah 1 bulan lebih sudah tidak ada lagi, dan kalau mau ditanya, kami masyarakat yang ada disini tidak tahu sama sekali ketika perusahaan ini masuk, tiba-tiba sudah dapat izin dari Kepala Desa.” Ungkap Rosmin dengan nada tinggi
Namun sangat disayangkan, pihak perusahaan ketika ditemui oleh awak media ini menolak untuk diwawancarai dengan mengatakan “Saya sudah bicara dengan tokoh masyarakat disini, dan hari ini terakhir kami berproduksi jadi tidak usah dimuat.” Jelas Hi. Iri
Namun steatmen tersebut dibantah oleh Niko yang juga mantan Waker perusahaan AMP, menurut niko “ Saat pertama kali masuk ketinggian corong asap itu sekitar 50 meter, tapi sekarang sudah patah dan tidak diperbaiki lagi oleh perusahaan, ditambah lagi mesin pengolahan itu sudah rusak dan tidak bisa lagi untuk dipakai kecuali diperbaiki kembali,”.
Ditambahkannya lagi, “ seharusnya pipa air yang berada diatas corong itu harus jalan, sekarang rusak jadi debu yang seharusnya dinetralkan oleh air kini terbang secara bersamaan dengan asap, sehingga untuk jemur pakaian saja kami sudak tidak bisa lagi.” Jelasnya. (Jho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Akses berita Faktanews.com dengan cepat di WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vae1Mtp5q08VoGyN1a2S. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Example 300x300
Example 120x600