Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Tajuk

HUT Kemerdekaan RI, Momentum Politik Pencitraan Yang Salah Kaprah

×

HUT Kemerdekaan RI, Momentum Politik Pencitraan Yang Salah Kaprah

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Faktanews.comTajuk. Ada sesuatu yang menarik di Salah satu Daerah yang ada di Provinsi Gorontalo, hampir disetiap Warung Kopi membahas tentang sebuah pelaksanaan Upacara Kenegaraan yang dilaksanakan jauh dari pusat Ibukota Daerah. Sangat menarik, dengan melihat pemandangan situasi di Daerah yang berjulukan BUMI PANUA belakangan ini. Berbagai macam intrik komunikasi yang miss begitu hangat dan terlebih lagi kehangatan serta keseruannya menjalar hampir disetiap diskusi.

Sangat jelas, apapun topiknya pasti akan kembali pada pelaksanaan Upacara Kenegaraan yang sebagai momentum Kemerdekaan RI yang ke 77. Pastinya akan banyak kalimat-kalimat yang dipelesetkan yang secara tidak langsung mengkritisi pelaksanaan kegiatan yang tidak berpusat pada Ibukota Daerah tersebut.

Example 300x300

Tapi sebagai penulis, saya coba melihat dan menulis serta mengkritisi beberapa keanehan dan kesalahan fatal dalam strategi pencitraan serta strategi kehumasan Dinas Kominfo Kabupaten Pohuwato yang terlihat ramai dibeberapa media massa belakangan ini.

Menurut Kitab Logat PENCITRAAN

Penulis pernah membaca sebuah artikel tentang kesuksesan Vladimir Putin yang pernah digulingkan dengan 5 skenario perang Rusia-Ukraina, dengan menggunakan sosial media yang sangat dahsyat itu membuat konsep pencitraannya sangat kuat dimata publik. Bahkan mantan perwira KGB tersebut menjadi inspirasi kuat bagi para politisi nasional kita.

Dengan begitu “Dahsyat”nya pencitraan tersebut hingga sepertinya ada ilmu atau konsep baru yang didapatkan oleh para Jagoan-Jagoan politik kita untuk segera menerapkan matode itu. Mulai dari yang halus (istilah kerennya softselling) sampai yang terang-terangan dagang dengan slogan “Saya Tau Apa Yang Akan Saya Buat Untuk Daerah Atau Negara ini”

Kenapa So? Itu kan tidak menyalahi konstitusi serta bahagian dari Komunikasi Politik

Wk wk wk kalimat itu sering dilemparkan ke saya.  Jawaban saya simpel : “ sepengetahuan kalian Presiden Indonesia Sudah Berapa dan Gubernur Gorontalo Berapa serta Bupati Pohuwato sudah berapa?.” Apakah pernah salah satu Presiden,Gubernur dan Bupati-Bupati Sebelumnya melaksanakan Upacara Bendera Diluar Istana Negara atau dari Pusat Ibukota Daerah?

Jual politik dan jual nama Itu sangat jelas berbeda perlakuannya dengan jual Merk atau sebuah produk. Dan untuk produk baru, jelas harus diinformasikan agar publik atau target pasarnya jadi tahu soal keberadaan produk di pasar, itu pun bakal melewati proses life cycle product sampai ke tahap “sangat diinginkan” oleh publik atau targetnya. Tapi bisa dipercepat karena tingkat adaptifnya lebih mudah dan minim resiko.

Pemahaman pencitraan alias brand awareness jadi makin kacau karena minimnya pengetahuan, dan mungkin anggapan bahwa ilmu komunikasi, ilmu pemasaran dan strategi marketing itu ilmu yang mudah karena bersifat praktis mengakibatkan situasi “Tidak Keren” belakangan ini ramai jadi femonena menyedihkan yang patut dijadikan tontonan lawakan slapstik.

Pemahaman bahwa kalau mau dikenal publik, bikin iklan saja atau undang media, kita buat acara sosial supaya diliput. Atau mungkin kalau mau lebih keren lagi bisa saja jadi sponsor acara ajang reality show…hihihi..

Citra itu bukan penempatan tampilan kasat mata tapi lebih jauh dari itu, bahasa kerennya di periklanan, itu adalah Mind Positioning. Di iklan-iklan, mind positioning ini jelas ditampilkan dalam bentuk jargon, slogan, konsep cerita iklan atau bahkan tokoh yang dipilih sebagai brand ambassadornya.

Sehingganya butuh pemahaman antara tugas pokok dan kewajiban untuk memberikan masukan ide dan gagasan serta bertindak sebagai komunikator untuk membantu keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan pemerintah, memiliki kemampuan membangun hubungan yang positif, konsep kerja yang terencana dengan baik, hingga mampu menciptakan citra yang baik bagi lembaga yang diwakilinya. Serta membangun opini publik yang positif.

Perlu dipahami bahwa personal branding adalah tentang tanggung jawab sebagaimana Pemerintah Daerah merepresentasikan permimpinnya. Jika ingin dikenal sebagai seorang yang memiliki charisma dan kebijakan dalam kepemimpinan, maka benar-benar berusahalah untuk menjadi dan mencapai ahli pada hal tersebut. Jangan hanya “merasa” bisa, lalu “self proclaim” saja. Personal branding memerlukan kejujuran dan kebenaran.

Agar tidak salah kaprah dalam membangun personal branding, berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dan lakukan untuk membangun personal branding yang kuat :

  1. Menjadi diri sendiri
  2. Fokus pada potensi yang dimiliki
  3. Siap bertumbuh dan terus belajar
  4. Memegang prinsip dan kepribadian positif
  5. Memegang prinsi pmemberi untuk menerima
  6. Menciptakan koneksi
  7. Konsisten

Penulis : Jhojo Rumampuk

Example 300x300 Example 300x300
Example 120x600
rtp slot