 |
| Sumber Foto : stieichsan.wordpress.com |
Junaidin Mooduto : Kampus Dipercayakan Untuk Mencetak Para Kaum Intelek, Bukan Mencetak Para Kaum Yang Berjiwa Premanisme.
Faktanews.com (Daerah) – Kabupaten Pohuwato, Kejadian pemukulan terhadap seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (FIKOM) yang dilakukan oleh Oknum Dosen Luar Biasa (LB) beberapa waktu lalu, kini membuat masyarakat di Kabupaten Pohuwato kehilangan kepercayaan terhadap Universitas Ichsan Pohuwato.
Mengutip kembali steatment Prof. Yuliyanto Kadji pada pemberitaan sebelumnya, dimana seluruh Civitas Akademik harus menyadari eksistensinya sebagai kaum intelektual bangsa, sebab kampus itu adalah sumber kebenaran dan bukanlah sumber keonaran.
Saat awak media ini meminta tanggapan kepada masyarakat marisa, Erlin Hasan mengatakan bahwa kejadian yang sudah kedua kalinya mencoreng nama kampus Unisan membuat dirinya sebagai orang tua siswa yang tadinya berniat untuk mendaftarkan anaknya di Universitas Ichsan Pohuwato kini berubah karena takut anaknya akan mempunyai sifat premanisme.
“Ini adalah kejadian yang kedua kalinya dengan kasus yang berbeda, dan kejadian itu menimbulkan rasa ketidak percayaan saya untuk mendaftarkan anak saya di Kampus Unisan, melihat juga apa yang dikatakan oleh pak Ibrahim bahwa pemukulan mahasiswa itu bukanlah satu hal yang besar, sejatinya kampus itu menjadi rumah kedua bagi para mahasiswa, namun saat ini kampus seudah menjadi tempat yang menyeramkan buat saya serta dapat membangun trauma yang buruk dalam pembentukan mental mahasiswa”Jelas Erlin
Sama halnya dengan penjelasan Ketua Bidang Pemberdayaan Umat HMI Pohuwato Junaidin Mooduto,”Dan jika disimpulkan, dari steatment Prof. Yuliayanto Kadji dimana lembaga pendidikan adalah lembaga yang dipercayakan untuk mencetak para intelek yang memiliki etika dan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, bukanlah mencetak para intelek yang berjiwa premanisme.” Jelas Junaidin
Namun sampai berita ini ditayangkan, pihak rektorat dan yayasan universitas ichsan Pohuwato belum memberikan tanggapan saat awak media ini menghubungi via selluler. (Jho)
